Sudah dua jam kitapun menyulam kata
Jawaban asakupun masih kau selimuti
dengan canda tawa yang memakan waktu
Hurry up! Hurry up!
Aku sudak tidak sabar
tapi kau masih terpaku waktu berfikir
Hurry up! Hurry up!
Jangan kau buat hatiku gundah
Jangan buat aku tidak tidurnyenyak malam nanti
Hurry up! Hurry up!
Dan kaupun minta waktu lagi
Jam sembilan besok pagi aja, mulutmu berseru.
Mungkin besok engkau memberi aku bunga atau
mungkin engkau memberi aku pisau
yang menyakitkan untuk mencabik pusaraku
Dan aku terkapar bersama sayap-sayap kata yang patah
“Siapa tahu”
Hurry up! Hurry up!
Aku sudah tak sabar menunggu besok
23 Desember 2002
Hurry up!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Give your comment!