Siapakah gerangan
membelai tubuh dengan merah
berawankan kesucian pada sebuah wajah
berserikan pelangi dalam kegundahan
bertuturkan sajak pada ilalang
Menyibak setiap langkah pada secarik puisi keanggunan
Mungil, bagaikan peri menyihirku
Merasuk pada perjalanan lama di dua halaman
bait yang sempat ku titipkan padamu
Kau mencuat pada gemuruh ombak
setelah sekian lama badai dan petir berkata
aku lemah tanpa batu bara
Izinkan sajak – sajakku
menyemai bijianmu dengan kabut embun basmallah
ku tenun bunganya pada fajar shubuh
dan malam menyinari tahajudku di rembulan
akan ku lantunkan ayat keagungan pada kegundahanmu
serta sholawat pada langkah kakimu
0 komentar:
Posting Komentar
Give your comment!